Dibayangi Likuiditas & Ekonomi Global, Kondisi Bank di RI?

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia melaporkan hasil strest test menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi global. 

“BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK [Komite Stabilitas Sistem Keuangan] dalam mitigasi berbagai risiko yang dapat ganggu stabilitas sistem keuangan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Perry melanjutkan ketahaan industri perbankan Tanah Air terlihat dari kondisi permodalan dan juga risiko kredit.

Per Oktober 2023, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross 2,42% dan rasio NPL net 0,77%. Kemudian capital adequacy ratio (CAR) pada level yang tinggi atau 27,44% per Oktober 2023.

Sementara itu, BI menilai perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan mulai mereda jelang tutup tahun ini. Bank sentral memperkirakan perekonomian global tumbuh 3% pada tahun ini dan melambat pada tahun depan di level 2,8%.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini lebih tinggi dari perkiraan BI bulan November sebesar 2,9%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi AS dan India pada tahun ini yang lebih baik dari perkiraan awal ditopang konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah.

Adapun per November 2023, BI mencatat pertumbuhan kredit yang disalurkan bank 9,74% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 8,99% yoy.

Pertumbuhan itu didorong oleh permintaan kredit sejalan dengan terjaganya kinerja korporasi dan rumah tangga. Pertumbuhan kredit secara sektoral ditopang perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan jasa.

“Ke depan BI akan terus dorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan dan perkuat sinergi dengan pemerintah, otoritas, Kementerian Keuangan, perbankan, dan dunia usaha,” katanya dalam Rapat Dewan Gubernur BI Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Lebih rinci, Perry mengatakan bahwa pembiayaan syariah tumbuh 14,12% yoy. Kemudian kredit UMKM naik, tapi masih di bawah rata-rata industri, yakni 8,46% yoy.

Sementara itu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Indonesia kembali melambat per November 2023. 

Bi melaporkan pada bulan ke-11 tahun ini DPK hanya tumbuh 3,04% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 3,9% yoy.

Kendati demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa likuiditas di perbankan memadai sehingga masih mampu menopang penyaluran kredit. https://milodingines.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*