Jakarta, CNBC Indonesia – Pengemudi mobil listrik Tesla mengalami kecelakaan paling tinggi di antara merek mobil lainnya sepanjang 2023. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru dari LendingTree yang menganalisa 30 merek mobil.
Peneliti mengambil data dari para pemilik mobil pribadi dan tidak memasukkan data kecelakaan yang dialami mobil sewaan, kata juru bicara LendingTree.
“Sulit menjelaskan kenapa beberapa merek mobil memiliki tingkat kecelakaan lebih tinggi. Namun, ada indikasi bahwa beberapa tipe mobil memiliki risiko lebih tinggi ke pengemudi,” tertera dalam laporan LendingTree, dikutip dari CNBC International, Kamis (21/12/2023).
Dari 41 kecelakaan per 1.000 kendaraan selama periode November 2022 hingga November 2023, pengemudi Tesla paling banyak jadi korban di Amerika Serikat (AS).
Di bawahnya ada merek mobil Ram. Pengemudinya terlibat dalam 24 kecelakaan per 1.000 kendaraan. Selanjutnya ada Subaru, yang menghimpun 21 kecelakaan di setiap 1.000 kendaraan.
Adapun merek-merek mobil yang pengemudinya sedikit mengalami kecelakaan adalah Pontiac, Mercury, dan Saturn.
Laporan LendingTree dirilis beberapa saat setelah mobil Tesla ditarik dari pasaran. Hal tersebut berdampak pada 2 juta unit mobil Tesla yang terpaksa tak bisa diperjual-belikan.
Perusahaan milik Elon Musk tersebut memang tengah mendai sorotan. Pasalnya, sistem autopilot yang digembar-gemborkan nyatanya mendatangkan maut.
Ada beberapa kasus kecelakaan Tesla yang masih diproses. Keluarga korban menuduh sistem Tesla tak mumpuni, tetapi dipromosikan secara berlebihan.
Musk sendiri sempat jadi bulan-bulanan karena mengiklankan kehebatan Tesla yang disebut lebih andal daripada sopir manusia usai terjadi kecelakaan pada salah satu pembelinya. https://frutangjeruk.com/