Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok Houthi masih terus menjadi perbincangan global. Pasalnya, penguasa Yaman itu memutuskan untuk membajak beberapa kapal yang memiliki kaitan dengan Israel sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Hamas dan Gaza, yang saat ini diserang Tel Aviv.
Manuver ini pun ditanggapi panas oleh Amerika Serikat (AS). Washington mengumumkan koalisi pada hari Senin (18/12/2023) untuk melindungi perdagangan di Laut Merah setelah serangan Houthi memaksa perusahaan pelayaran untuk menghentikan operasinya.
Salah satu negara yang tergabung dalam koalisi itu adalah Bahrain. Negara pulau di Teluk Persia itu menjadi satu-satunya negara yang bergabung dalam gerbong pimpinan Negeri Paman Sam.
Lalu fakta-fakta apa yang mendasari manuver Manama untuk ikut bersama AS dalam operasi menjaga Laut Merah? Berikut daftarnya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (21/12/2023):
1. Pendukung Pemerintah Yaman
Bahrain telah mengambil bagian dalam intervensi militer di Yaman yang dipelopori oleh Arab Saudi sejak tahun 2015. Mereka mendukung pemerintah Yaman melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
2. Punya Kepentingan di Laut Merah
Laut Merah merupakan perairan yang strategis dalam lalu lintas barang dan migas dunia. Sekitar 12% perdagangan global melewati Laut Merah, yang terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez.
Serangan Houthi telah mengalihkan sebagian besar perdagangan dengan memaksa raksasa pelayaran untuk berlayar keliling Afrika, menimbulkan biaya yang lebih tinggi dan penundaan.
Kondisi ini pun berdampak pada Bahrain, yang mengandalkan ekspor bahan bakar minyak mentah sebagai unggulan perdagangannya.
3. Sempat Memiliki Hubungan Baik dengan Israel
Bahrain memiliki hubungan diplomatik dengan Israel yang dibina sejak 2020. Normalisasi ini merupakan salah satu rangkaian dari design diplomasi Amerika Serikat (AS) yang menginginkan semakin banyak negara Arab yang berhubungan dengan Negeri Yahudi itu.
Meski begitu, saat perang Israel-Hamas pecah pada Oktober lalu dan Tel Aviv memutuskan untuk membombardir Gaza, Bahrain menarik duta besarnya dari Israel. Tak hanya itu, Duta Besar Bahrain untuk Israel mengatakan hubungan ekonomi telah terhenti karena konflik di Gaza.
Keputusan ini diambil oleh parlemen dan kerajaan setelah menegaskan kembali komitmennya dalam menentukan posisi bersejarahnya untuk mendukung perjuangan Palestina. https://belajarlahlagi.com/