Jakarta, CNBC Indonesia – Enam partai mampu mendominasi suara dari provinsi-provinsi pada Pemilu 2014 dan 2019. Seluruh partai akan kembali saling sikut untuk memperebutkan penguasaan suaranya di berbagai provinsi untuk memperoleh kursi parlemen pada tahun depan.
Tim CNBC Indonesia Research telah melakukan pendalaman data statistik terkait partai dengan suara terbesar di setiap provinsi antara Pileg periode 2019 dan 2014. Data menunjukkan terdapat 15 pergantian partai penguasa dari 33 provinsi.
Fakta tersebut setara dengan 45% dari provinsi yang dikuasai parpol tertentu dapat berpindah tangan ke partai lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kemenangan suatu parpol dalam suatu provinsi sangat memungkinkan mengalami perubahan.
Ada dua partai besar yang kehilangan dominasi mereka pada pemilu 2019 setelah menang pada 2014, yaitu Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN),
Golkar menjadi partai dengan jumlah kehilangan suara terbanyak yakni di lima provinsi, dominasi tersisa di delapan provinsi disusul dengan PAN yang menguasai satu provinsi pada 2014. Sayangnya, di pemilu 2019 PAN tidak lagi memiliki provinsi yang dikuasai.
Sementara hanya terdapat dua parpol yang dapat mempertahankan dominasinya di pileg 2014 dan 2019, yaitu PDI-P dengan 18 provinsi serta Golkar dengan 8 provinsi.
Data hasil perolehan suara pada dua Pileg terakhir menunjukkan beberapa fakta menarik. Terdapat parpol pendatang baru yang mencatatkan dirinya sebagai penguasa suatu provinsi, ada pula partai yang hilang dari daftar, dan berbagai fakta dengan latar belakang yang menarik.
- PDIP menguasai lebih dari separuh atau mencapai 18 provinsi pada Pileg 2019. Salah satu faktor keberhasilan PDIP mendapat dukungan sebagai partai yang kembali membawa Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon yang diusung. Pada Pileg 2014, PDIP hanya mampu menguasai 16 provinsi yang menunjukkan adanya kenaikan pada periode selanjutnya. Selain itu, PDIP juga akan membawa calon baru, yaitu Ganjar Pranowo, dalam Pilpres 2024 nanti yang diperkirakan dapat meningkatkan suara PDIP di provinsi tertentu.
- Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menunjukkan kepiawaiannya dalam Pileg 2019 lalu. Partai ini mampu merebut 4 provinsi yang memiliki karakteristik provinsi kawasan Indonesia Timur. Keberhasilan Nasdem menjadikannya setara dengan partai yang juga pengusung calon presiden kala itu, Gerindra.
Sebelumnya, NasDem hanya mampu menguasai satu provinsi pada Pileg 2014, bertambahnya menjadi empat provinsi mendorong semakin kuatnya kepastian kursi NasDem.
Pada Pileg 2024 nanti, terdapat potensi Nasdem semakin kuat dan menguasai berbagai provinsi, Hal ini disebabkan oleh partai Nasdem yang telah membawa nama dalam Pileg 2024 nanti.
Nasdem mengusung Anies Baswedan maju ke kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024 nanti. Biasanya, partai yang mengusung capres dapat meningkatkan perolehan suaranya seiring peningkatan nama partai. - Gerindra sebagai pengusung Prabowo juga hanya mampu memperoleh 4 provinsi dalam kontestasi politik 2019 lalu. Di sisi lain, Gerindra berhasil memenangkan provinsi dari provinsi dengan jumlah suara terbanyak yaitu Jawa Barat.
Gerindra berhasil memperoleh 4,2 juta suara atau setara dengan 18% dari total suara provinsi ini. Layaknya Nasdem, Gerindra mengalami peningkatan signifikan dari periode sebelumnya yang hanya berhasil memperoleh suara di 1 provinsi. Sebagai catatan, Gerindra kembali mengusung capres dalam Pilpres kali ini yaitu Prabowo Subianto. Hal ini diperkirakan dapat mendorong suara Gerindra lebih besar. - Golkar menjadi partai dengan kemenangan provinsi terbanyak ke-2 dalam Pileg 2019 lalu dengan menguasai 8 provinsi. Kendati demikian, jumlah ini mengalami penurunan jumlah provinsi yang dimenangkan pada periode 2014 sebanyak 13 provinsi. Sebagai catatan, Golkar pada Pileg 2019 merupakan koalisi dari Jokowi.
- Demokrat kembali mencatatkan kemenangan di satu provinsi pada Pileg 2019 lalu, meski tercatat ada perubahan provinsi. Periode 2014, Demokrat mendapat dukungan besar di Papua namun harus diambil alih NasDem yang lebih serius mendapatkan suara dari Indonesia Timur. Namun, Demokrat mampu menggantikan dukungan dari provinsi Aceh yang direbutnya dari Gerindra.
- Terdapat pula partai yang tidak lagi mampu memenangkan salah satu provinsi dalam Pileg 2019 lalu. Provinsi Sulawesi Tenggara pada Pileg 2014 mampu dikuasai PAN, namun pada Pileg 2019 menunjukkan pergantian pemegang kantong suara menjadi Golkar. Hal ini menjadikan PAN tidak menguasai satu provinsi sama sekali pada Pileg 2019 lalu. https://tehopeng.com/